Langsung ke konten utama

MAKNA SEBUAH TITIPAN

Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku, bahwa :

Sesungguhnya ini hanya titipan,
bahwa mobilku hanya titipan Allah
bahwa rumahku hanya titipan Nya,
bahwa hartaku hanya titipan Nya,
bahwa putraku hanya titipan Nya,

Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya,
Mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku?
dan kalau bukan milikku,
Apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?

Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya?

Ketika diminta kembali,

Kusebut itu sebagai musibah
Kusebut itu sebagai ujian,
Kusebut itu sebagai petaka,
Kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.

Ketika aku berdoa,
Kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
Aku ingin lebih banyak harta,
Ingin lebih banyak mobil,
Lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit,
Kutolak kemiskinan,
Seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku.

Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika:
Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang,
dan bukan kekasih.
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”,
dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,

Gusti, padahal tiap hari kuucapkan,
hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah…

“ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”


By: W.S Rendra
Shared : alief.kecil

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN TANGISI APA YANG BUKAN MILIKMU

From : file error V-gen Dalam perjalanan hidup ini seringkali kita merasa kecewa. Kecewa sekali. Sesuatu yang luput dari genggaman, keinginan yang tidak tercapai, kenyataan yang tidak sesuai harapan. Akhirnya angan ini lelah berandai-andai ria. Pffhh.sungguh semua itu tlah hadirkan nelangsa yang begitu menggelora dalam jiwa.  --> Dan sungguh sangat beruntung andai dalam saat-saat terguncangnya jiwa masih ada setitik cahaya dalam kalbu untuk merenungi kebenaran. Masih ada kekuatan untuk melangkahkan kaki menuju majlis-majlis ilmu, majelis-majelis dzikir yang akan mengantarkan pada ketentraman jiwa.  Hidup ini ibarat belantara.Tempat kita mengejar berbagai keinginan. Dan memang manusia diciptakan mempunyai kehendak, mempunyai keinginan. Tetapi tidak setiap yang kita inginkan bisa terbukti, tidak setiap yang kita mau bisa tercapai. Dan tidak mudah menyadari bahwa apa yang bukan menjadi hak kita tak perlu kita tangisi. Banyak orang yang tidak sadar bahwa hidup ini tidak

NGLILIR is Bangun dari Tidur

Sudah begitu lama tidak merangkai kata dan sempat terlupakan blog ini, sekarang sudah menjadi seorang ayah dari seorang putri "TOSHIKO TAZKIYA PUTRI KHOIRINA" lahir pada tanggal 09 November 2013 pukul 23:32 WITA.... Semoga engkau menjadi anak yang solihah berbakti pada allah dan ayah sama bunda nak ya.... sekarang engkau tepat 11 hari... bersambung...

MEMILIH SAJA PERLU BELAJAR

Sesuatu yang Baik, BELUM TENTU Benar. Sesuatu yang Benar, BELUM TENTU Baik. Sesuatu yang Bagus, BELUM TENTU Berharga. Sesuatu yang Berharga/Berguna, BELUM TENTU Bagus. PIKIRAN dan MULUT Merupakan Suatu Kombinasi. Semakin Banyak kita Berbicara Tentang DIRI SENDIRI, Semakin Banyak pula Kemungkinan Kita untuk BERBOHONG. Jika kita Tidak Bisa menjadi Orang Pandai, JADILAH ORANG YANG BAIK. LIDAH kita yang Menentukan SIAPA KITA. Jika Kejahatan di balas Kejahatan, maka itu adalah DENDAM. Jika Kebaikan dibalas Kebaikan itu adalah PERKARA BIASA. Jika Kebaikan dibalas Kejahatan, itu adalah ZALIM. Tapi jika Kejahatan dibalas Kebaikan, itu adalah MULIA dan TERPUJI. Sesungguhnya sebagian Perkataan Itu Ada yang Lebih Keras dari Batu, Lebih TAJAM dari Tusukan JARUM, Lebih PAHIT daripada JADAM dan Lebih PANAS daripada BARA. Sesungguhnya HATI adalah LADANG, maka Tanamlah Ia dengan Perkataan yang Baik, karena jika Tidak Tumbuh Semuanya (Perkataan yang Tidak B